BAB 3
IKATAN KIMIA
Gambar 3.1 Kisi Kristal Senyawa NaCl.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time life
Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam.
Ikatan Kimia SMA Jilid 1 43
,Bab 3
Ikatan Kimia
Tujuan Pembelajaran:
Sekarang kita akan belajar ikatan kimia, setelah belajar materi ini diharapkan kamu
mampu:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara
berikatan dengan unsur lain.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atau struktur Lewis.
3. Menjelaskan terjadinya ikatan ion dengan contoh-contoh senyawa ionik.
4. Menjelaskan terjadinya ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, dan rangkap 3.
5. Menyelidiki kepolaran senyawa dan kaitannya dengan keelektronegatifan melalui
percobaan.
6. Menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen koordinasi dengan contoh senyawanya.
7. Menjelaskan terbentuknya ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam.
Selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu
berada sebagai unsur bebas (sebagai atom tunggal), tetapi
kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916
G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan
gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai
2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8
elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom
unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai
kestabilan.
Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom
disebut mengikuti aturan oktet. Unsur-unsur dengan nomor
atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai elektron
valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara
yang diambil unsur supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu:
1. melepas atau menerima elektron;
2. pemakaian bersama pasangan elektron.
44 KIMIA SMA Jilid 1
, A. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau me-
nerima elektron oleh atom-atom yang berikatan. Atom-atom
yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang
atom-atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (an-
ion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa
yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik.
Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom
unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam cenderung
melepas elektron membentuk ion positif, dan atom unsur non-
logam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif.
Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain-lain.
e–
1. Na → Na+ + e–
11Na 17Cl 2, 8, 1 2, 8
1 7 Cl + e– → Cl–
8 8
2 2 2, 8, 7 2, 8, 8
Na+ + Cl– → NaCl
2 e– 2. Mg → Mg2+ + 2 e–
2, 8, 2 2, 8
12Mg 8O
2 O + 2 e– → O 2–
8 6 3, 6 2, 8
2 2
Mg2+ + O2– → MgO
e–
3. Ca → Ca2+ + 2 e–
9F
20Ca 7 2, 8, 8, 2 2, 8, 8
e– 2
2 2 F + 2 e– → 2 F–
8
8 2, 7 2, 8
2 Ca2+ + 2 F– → CaF 2
9F
7
2
Ikatan Kimia SMA Jilid 1 45
IKATAN KIMIA
Gambar 3.1 Kisi Kristal Senyawa NaCl.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time life
Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam.
Ikatan Kimia SMA Jilid 1 43
,Bab 3
Ikatan Kimia
Tujuan Pembelajaran:
Sekarang kita akan belajar ikatan kimia, setelah belajar materi ini diharapkan kamu
mampu:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara
berikatan dengan unsur lain.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atau struktur Lewis.
3. Menjelaskan terjadinya ikatan ion dengan contoh-contoh senyawa ionik.
4. Menjelaskan terjadinya ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, dan rangkap 3.
5. Menyelidiki kepolaran senyawa dan kaitannya dengan keelektronegatifan melalui
percobaan.
6. Menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen koordinasi dengan contoh senyawanya.
7. Menjelaskan terbentuknya ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam.
Selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu
berada sebagai unsur bebas (sebagai atom tunggal), tetapi
kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916
G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan
gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai
2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8
elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom
unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai
kestabilan.
Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom
disebut mengikuti aturan oktet. Unsur-unsur dengan nomor
atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai elektron
valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara
yang diambil unsur supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu:
1. melepas atau menerima elektron;
2. pemakaian bersama pasangan elektron.
44 KIMIA SMA Jilid 1
, A. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau me-
nerima elektron oleh atom-atom yang berikatan. Atom-atom
yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang
atom-atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (an-
ion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa
yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik.
Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom
unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam cenderung
melepas elektron membentuk ion positif, dan atom unsur non-
logam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif.
Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain-lain.
e–
1. Na → Na+ + e–
11Na 17Cl 2, 8, 1 2, 8
1 7 Cl + e– → Cl–
8 8
2 2 2, 8, 7 2, 8, 8
Na+ + Cl– → NaCl
2 e– 2. Mg → Mg2+ + 2 e–
2, 8, 2 2, 8
12Mg 8O
2 O + 2 e– → O 2–
8 6 3, 6 2, 8
2 2
Mg2+ + O2– → MgO
e–
3. Ca → Ca2+ + 2 e–
9F
20Ca 7 2, 8, 8, 2 2, 8, 8
e– 2
2 2 F + 2 e– → 2 F–
8
8 2, 7 2, 8
2 Ca2+ + 2 F– → CaF 2
9F
7
2
Ikatan Kimia SMA Jilid 1 45